Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Belajar Direct Selling dari Penjual Alat Kerokan


Alt Text!
Teknik Direct Selling - Teknik closing banyak dengan direct selling ini saya ambilkan dari tulisan Mas Deny Ariyanto Wibowo, owner AlMumtaz Group. Berikut tulisan lengkapnya :
 
"Ceritanya pagi ini tadi rencananya mau nyepur ke Jogja untuk ikut sebuah workshop, tapi ternyata tiket keretanya habis. Akhirnya diputuskanlah naik bus setelah bertahun-tahun nggak ngrasain naik bus.

Disepanjang perjalanan saya melihat banyak banget penjual yang bergantian menjajakan produknya.

Dari banyaknya penjual yang menawarkan produknya, saya agak tertarik dengan penjual alat kerokan.

Beuuh hampir mayoritas penumpang beli produknya gaeees...

Nggak kaget-kaget juga sih kalau beliau closing banyak, karena emang saat penawaran beliau pake ilmu.

Beberapa ilmu yang bisa saya pelajari dari beliau antara lain :

1. Product Knowledge


Saat ngomong di depan para penumpang, beliau menjelaskan secara detail product knowledge atau pengetahuan tentang produk yang akan beliau tawarkan.

Bagaimana akan menjelaskan kepada konsumen jika nggak mengenal produk tersebut. Mengenal produk berarti mengetahui harga, spesifikasi, kelebihan, kekurangan, cara pakai, perbedaan dengan produk pesaing dan lain sebagainya.

2. Prospecting


Prospecting atau pangsa pasar adalah target sasaran penjualan produk tersebut. Sasaran pasar alat kerokan adalah para penumpang bus yang didominasi emak-emak bapak-bapak yang hampir tiap hari melakukan perjalanan yang kadang sering pegel pegel kaku kaku capek capek masuk angin dll.

Beliau paham target market dari produknya, walau hanya jual sebuah alat kerokan tapi saat ditawarkan kepada target market yang tepat maka proses penjualan pun akan lebih mudah.

3. Approach


Approach atau pendekatan atau dengan bahasa anak muda SKSD, adalah teknik pemasaran yang menggabungkan bahasa tubuh dan komunikasi yang baik.

Saat menjelaskan produk, beliau memulai percakapan dengan senyum, beramah tamah dan kemudian memakai bahasa yang mudah dipahami.

Selain itu beliau juga mengucapkan salam, memperkenalkan diri, meminta izin kepada sopir kondektur juga para penumpang untuk meminta waktu menjelaskan sebuah produk.

Memuji dengan ucapan terima kasih, mendoakan semoga sehat selalu dan selamat sampai tujuan.

Beliau juga menggunakan 5WH+1H yakni what, where, who, why, when dan how.

5W merupakan masalah dan 1 H adalah solusi. Jika masalah berkaitan dengan konsumen, maka ia juga akan menerima solusinya.

4. Presentation


Presentation atau memperagakan produk, beliau memperagakan cara pakai, kelebihan kekurangan, ketahanan dan lain-lain yang dibutuhkan konsumen dari alat kerokan tersebut.

5. Closing Order


Closing Order atau menutup penjualan, setelah melakukan presentasi beliau memberi ke setiap penumpang alat kerokan tersebut satu per satu.

Agar para penumpang bisa megang, bisa mengamati dan bisa sedikit mempraktekkan.

"Cukup dengan 10ribu rupiah bisa dipakai seumur hidup, barangnya awet tahan lama. Jika Anda belum membutuhkan, belikanlah untuk keluarga tercinta Anda untuk oleh-oleh yang suatu saat barang ini bisa manfaat saat dibutuhkan saat kerokan." Pungkasnya

Simpel, tapi kata-kata itu yang membuat prosentasi closing jadi tambah besar.

Alhamdulillah hari ini dari atas bus, Allah izinkan untuk belajar dari seorang penjual asongan yang kadang kita cuek terhadapnya.

Karena sesungguhnya belajar bisa dengan siapa aja, dimana aja dan kapan aja.

Sedikit sharing semoga manfaat."

Posting Komentar untuk "Belajar Direct Selling dari Penjual Alat Kerokan"