Panduan Lengkap Untuk Keluarga Saat Menghadapi Bencana Banjir

Cara menghadapi bencana banjir - Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Ada banyak faktor penyebab banjir, namun yang seringkali terjadi adalah karena adanya luapan sungai atau karena adanya tanggul penahan air yang jebol.

Maka bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai harus selalu mewaspadai ancaman banjir terutama saat datangnya musim penghujan. Hujan yang berlangsung dengan durasi lama seringkali mengakibatkan sungai tidak mampu menampung air. 

Panduan Keluarga Menghadapi Bencana Banjir

Nah, berikut panduan kesiapsiagaan keluarga saat menghadapi bencana banjir

Sebelum terjadi banjir

Persiapan didalam rumah :

1. Tentukan peran dan tugas keluarga (misalnya saat banjir apa peran ayah, ibu, anak , dan asisten rumah tangga)
2. Pastikan gas, instalasi listrik dan dokumen penting dalam kondisi aman
3. Siapkan tas siaga bencana untuk keluarga yang diletakan di tempat yang mudah terjangkau dan terlihat serta dekat akses keluar rumah untuk bertahan di 3 x 24 jam pertama
4. Pastikan jalur evakuasi keluar rumah dalam keadaan kosong, tidak ada yang menghambat (meja, kursi, lemari, dll)
5. Memperhatikan keluarga yang sakit dan berkebutuhan khusus
6. Simak informasi serta gunakan aplikasi info banjir, cuaca dan status peringatan banjir dari instansi terkait
7. Pastikan bahwa keluarga mengetahui Tempat evakuasi akhir (TEA) banjir terdekat dari rumah
8. Pastikan rencana keluarga ketika terjadi bencana banjir (dimana titik kumpul, dimana jalur evakuasi)
9. Siapkan keluarga menghadapi evakuasi mandiri untuk keluarga (berlatih renang, menyiapkan pelampung)

Persiapan di lingkungan:

1. Membuat peringatan dini banjir yang dipasang tempat yang sudah disepakati dan mudah terlihat berupa bambu/papan untuk menunjukan ketinggian air.
2. Bambu/papan tersebut diberi warna secara berurutan (Hijau berarti aman, Kuning waspada, merah bahaya) dengan ketinggian yg disepakati bersama
3. Periksa saluran pembuangan air (pastikan bebas dari sumbatan)
4. Periksa dan beri tanda tempat-tempat yang berpotensi membahayakan saat terjadi banjir. Contoh sumur yang tidak tertutup, bekas galian, pagar berduri dll
5. Menyelaraskan rencana kedaruratan keluarga kita dengan tetangga, lingkungan RT,RW dan Kelurahan (sistem peringatan dini, jalur evakuasi, titik kumpul, serta bantuan kedaruratan)
6. Mengadakan pelatihan dan mensimulasikan bersama keluarga dan warga sekitar dalam penyelamatan banjir

Saat terjadi banjir

Bila kondisi air ada di level hijau

1. Menerima pengumuman dan pengarahan dari RT, RW atau petugas setempat untuk melakukan tindakan evakuasi mandiri.
2. Siapkan obat-obatan, dokumen penting dan makanan yang mudah dibawa dan tahan lama.
3. Pindahkan barang elektonik
4. Jika memiliki hewan peliharaan atau hewan ternak, agar segera diungsikan

Bila kondisi air ada di level kuning dan merah

1. Memutuskan aliran listrik
2. Awasi anak-anak jangan bermain air banjir didalam dan di luar rumah
3. Membawa tas siaga bencana
4. Membawa keluarga dan anggota keluarga yang rentan/ manula/berkebutuhan khusus ketempat yang aman yang di arahkan oleh RT, RW atau petugas terkait sebagai langkah awal jauh sebelum air banjir meningkat

Sesudah terjadi banjir

1. Pastikan anggota keluarga dan barang yang diungsikan lengkap
2. Mendengarkan arahan lanjutan dari RT, RW dan petugas terkait
3. Jangan kembali ke rumah sebelum diperbolehkan dan dinyatakan aman
4. Periksa rumah (jika ada tanda-tanda dinding retak , atau kerusakan lainnya)
5. Jangan langsung masuk ke dalam rumah yang masih digenangi air ,berhati-hatilah dengan binatang beracun dan benda-benda berbahaya yang tersembunyi, lihatlah situasi dengan seksama
6. Buang bahan makanan yang terendam air banjir
7. Bersihkan seluruh perabotan atau pakaian yang terendam banjir
8. Bersihkan rumah dan sekitar kita (bisa dengan kerja bakti bersama warga)
9. Melaporkan seluruh tindakan yang sudah dilakukan dan kerusakan serta kerugian kepada
10. RT, RW dan Petugas mengevaluasi rencana kesiapsiagaan keluarga
11. Membersihkan sumber air

*sumber: Buku Panduan Kesiapsiagaan Bencana Untuk Keluarga BNPB